Lokakarya Penguatan Proposal DGM-I Gelombang Pertama



Lokakarya Penguatan Proposal DGM-I Gelombang Pertama digelar Selasa (17 April 2018) hingga Jumat (20 April 2018) di Jakarta. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari proses terpilihnya 21 proposal gelombang pertama. Sebanyak 21 proposal yang terdiri dari 28 lembaga memperoleh pembekalan bagaimana menguatkan ide dasar, menyusun kerangka logika berfikir (LFA) dan menyusun rencana pengelolaan pemantauan lingkungan sosial (ESMF) serta Rencana Keuangan.

Selain 21 lembaga dan konsorsium pengaju, lokakarya juga melibatkan tim DGM Indonesia dan adviser sebagai pemandu. Dalam pembukaan kegiatan, Martua T. Sirait dari Samdhana Institute selaku NEA mengingatkan kembali apa itu DGM Indonesia dan kenapa fokusnya menyasar masyarakat adat dan komunitas lokal.

“Jadi DGM Indonesia itu dibuat khusus sebagai suatu mekanisme pendanaan yang didedikasikan untuk masyarakat adat dan komunitas lokal,” terang Martua T. Sirait, Director for Indonesia Operation Samdhana Institute.

Senada dengan itu, Abdon Nababan selaku adviser DGM Indonesia menegaskan bahwa dalam DGM Indonesia Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal bukan hanya penerima manfaat, tetapi sebagai aktor utama dalam mengelola program.

“Lokakarya ini memulai proses untuk memastikan Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal mampu mengelola proyek-proyek lingkungan yang tujuannya memperkuat kapasitas mereka sendiri,” tegas Abdon.

Dalam lokakarya ini, juga di sampaikan perlunya perencanaan yang berperspektif gender. Secara khusus Paramita Iswari (salah seorang advisor bidang gender) menekankan bahwa “Program ini haruslah dipastikan melibatkan perempuan dalam seluruh tahapannya mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai kepada monitoring dan evaluasinya”. Selain itu perlu dipikirkan upaya afirmasi yang dapat mengatasi hambatan sosial budaya untuk pelibatan perempuan ini.

Sebelumnya berdasarkan hasil keputusan Nastional Steering Committee pada 9 Maret 2018, seleksi akhir penerimaan concept note dan proposal DGM Indonesia memutuskan 21 program dari tujuh region (Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali-Nusa, Maluku dan Papua) yang dinyatakan lolos seleksi. Masing-masing region 3 proposal.

Mengingat misi peningkatan kapasitas yang dibawa oleh DGM, maka 21 proposal yang terpilih perlu melakukan penyesuaian kelengkapan proposal dan dokumen sesuai ketentuan DGM-I. Penyesuaian kelengkapan proposal ini penting untuk melengkapi persyaratan administrasi hibah DGM-I. Selain itu juga diyakini proposal yang baik dari segi perencanan akan memudahkan pelaksanaan program dikemudian hari, juga memudahkan Samdhana Institute (sebagai executing agency) dalam melakukan pendampingan, monitoring dan evaluasi sesuai tujuan-tujuan yang ditetapkan dalam DGM-I.

0 Comments