NSC Lanjutkan Pembahasan Proyek DGMI di Jakarta



Anggota NSC kembali melaksanakan pertemuan intensif terkait program DGMI pada Senin (1/8) hingga Jumat (5/8). Pertemuan NSC yang akan diselenggarakan merupakan kelanjutan dari pertemuan NSC sebelumnya yang difokuskan pada desain proyek untuk penyelesaian rancangan proyek dengan mempertimbangkan masukan dari berbagai sumber, khususnya Bank Dunia.

Dedicated grant mechanism (DGM) Indonesia adalah program yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas masyarakat dampingan dalam dua hal: pertama untuk mendapatkan jaminan kepemilikan atas tanah, wilayah dan sumberdaya alam mereka. Meningkatkan kegiatan upaya penghidupan melalui perencanaan secara partisipatif atas tanah, wilayah dan sumberdaya alam mereka.

Salah satu peran NSC dalam masa persiapan adalah mengembangkan rancangan proyek (project design) sebagai bahan masukan pengembangan Project Appraisal Document (PAD) oleh Bank Dunia yang akan menjadi landasan pelaksanaan program DGMI. Dari empat pertemuan NSC sebelumnya sejak bulan Juli 2015 sampai Maret 2016 lalu, NSC terus menyempurnakan rancangan proyek yang menggambarkan pelaksanaan DGMI. Salah satu fokus bahasan adalah pengembangan kerangka kerja sosial dan lingkungan yang difasilitasi Dr. Haryanto, spesialis Environmental & social management framework /ESMF.

DGMI dirancang untuk meningkatkan kemampuan masyarakat adat dan lokal agar mampu berperan secara aktif mengelola lahan dan sumberdaya alam, sebagai upaya mengurangi emisi dari deforestrasi dan degradasi hutan. DGMI juga dirancang untuk memberikan dukungan terhadap prakarsa dan praktek masyarakat adat dan lokal dalam pengelolaan hutan secara lestari, yang mendorong perbaikan mata pencaharian, kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat. Sebagai bagian dari Forest Investment Program (FIP), DGMI akan bersinergi dengan proyek dan program yang memperoleh dukungan dana dari FIP.


0 Comments